MAKALAH
PLANKTONOLOGI
PERANAN PLANKTON
BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Diajukan Sebagai
Tugas Mata Kuliah
Planktonologi
Disusun oleh :
TEWI RESIANA
NIM : 160254242014
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS ILMU
KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS
MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2017
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah saya ucapkan
kepada sang pencipta tiada lain Allah SWT, Berkat karunia dan kesempatannya,
saya dapat menyusun makalah ini dari informasi berbagai sumber terpercaya, dan
saya berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “PERANAN PLANKTON
BAGI KEHIDUPAN MANUSIA”.
Salawat beriring salam selalu
tercurahkan kepada junjungan alam nabi besar Muhammad SAW. Yang telah
memberikan kita umatnya jalan menuju dunia yang penuh ilmu pengetahuan bagi
kelangsungan hidup kita seperti sekarang ini.
Dalam penulisan makalah ini, saya
sangat berterimakasih kepada dosen saya selaku dosen yang mengajar dimata
kuliah Planktonologi Ani Suryanti atas bimbingannya, dan saya menyadari masih terdapat
kekurangan dan ketidakmampuan saya menyusun makalah ini agar dimengerti banyak
pihak. Namun, saya berusaha yang terbaik untuk dapat menunjukkan hasil dari
kerja keras dalam membuat makalah ini. Saya berharap dengan makalah ini, dapat
menambahkan ilmu pengetahuan bagi saya khususnya, dan bagi mahasiswa/i pada umumnya.
Sehingga makalah ini dapat membantu menambah wawasan bagi yang membutuhkan.
2. Pembaca
dapat meningkatkan pemahaman
mengenai Peran Negatif Plankton bagi Kehidupan Manusia.
Plankton adalah biota air berupa hewan atau tumbuhan yang hidupnya mengapung, mengambang, atau melayang dalam air yang berukuran mikroskopis yang pergerakan tubuhnya terbatas tergantung pada arus. Plankton terbagi dua yaitu zooplankton (plankton hewan) dan fitoplankton (plankton tumbuhan). Fitoplankton bersifat autotrofik yaitu dapat menghasilkan bahan organik makanannya sehingga berfungsi sebagai produsen primer. Zooplankton bersifat heterotrofik karena tidak dapat memproduksi bahan makanannya sehingga dia berfungsi sebagai konsumen.
ü PROTEIN 4X Daging Sapi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Plankton merupakan sekelompok
biota akuatik baik berupa tumbuhan maupun hewan yang hidup melayang atau
terapung secara pasif di permukaan perairan, dan pergerakan serta penyebarannya
dipengaruhi oleh gerakan arus walaupun sangat lemah. Plankton berupa tumbuhan
atau yang biasa kita sebut fitoplankton merupakan plankton yang tidak bergerak
dan memiliki klorofil sehingga mampu melakukan fotosintesis. Keberadaannya ini
memiliki fungsi yang sangat penting seperti tumbuhan yang ada di daratan.
Selanjutnya, plankton yang berupa hewan yaitu zooplankton yang dapat bergerak
meskipun pergerakannya terbatas. Sumber makanan zooplankton adalah
fitoplankton, karena zooplankton tidak mampu berfotosintesis layaknya
fitoplankton.
Meskipun plankton terbagi kedalam
dua golongan, tetap saja secara umum planton baik itu fitoplankton ataupun
zooplankton sama-sama memiliki peranan penting bagi suatu perairan. Kesuburan
dari suatu perairan antara lain dapat dilihat dari keberadaan organisme
planktonnya, karena plankton dalam suatu perairan dapat menggambarkan tingkat
produktivitas perairan tersebut. Dalam sistem trofik ekosistem perairan,
organisme plankton sangat berperan sebagai produsen dan berada pada posisi
tingkat dasar, yaitu menentukan keberadaan organisme pada jenjang berikutnya
berupa berbagai jenis ikan-ikan. Oleh karena itu, keberadaan plankton di suatu
perairan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan-ikan di perairan
tersebut, terutam bagi ikan-ikan pemakan plankton atau ikan-ikan yang berada
pada taraf perkembangan awal. Keberadaan plankton juga sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
Untuk itu dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai Peran Plankton bagi Kehidupan Manusia baik yang positif maupun negatifnya.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang
sebagai berikut :
1. Bagaimana Peran Postif Plankton bagi
Kehidupan Manusia?
2. Bagaimana Peran Negatif Plankton bagi
Kehidupan Manusia?
3. Bagaimana Peran Plankton dibidang non-perairan?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan yaitu :
1. Pembaca dapat mengetahui Peran Positif Plankton
bagi Kehidupan Manusia.
2. Pembaca dapat mengetahui Peran Negatif
Plankton bagi Kehidupan Manusia.
3. Pembaca dapat mengetahui Peran Plankton dibidang non-perairan.
1.4 Manfaat penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu
1. Pembaca dapat menambah wawasan mengenai Peran
Positif Plankton bagi Kehidupan Manusia.
3. Pembaca dapat menambah wawasan mengenai Peran Plankton dibidang non-perairan.
BAB II
PEMBAHASAN
Plankton adalah biota air berupa hewan atau tumbuhan yang hidupnya mengapung, mengambang, atau melayang dalam air yang berukuran mikroskopis yang pergerakan tubuhnya terbatas tergantung pada arus. Plankton terbagi dua yaitu zooplankton (plankton hewan) dan fitoplankton (plankton tumbuhan). Fitoplankton bersifat autotrofik yaitu dapat menghasilkan bahan organik makanannya sehingga berfungsi sebagai produsen primer. Zooplankton bersifat heterotrofik karena tidak dapat memproduksi bahan makanannya sehingga dia berfungsi sebagai konsumen.
Penelitian
plankton dilakukan dari tahun 1676 oleh Antony van Leeuwenhoek yang menemukan mikroskop sederhana. Melalui penemuannya itu beliau
berhasil membuktikan bahwa dalam air terdapat keankeragaman hayati yang
berbentuk renik. Pada paruh abad ke 19 dilakukan pengkajian yang lebih serius
oleh G.V Thompson yang pertama kali mengoleksi plankton dengan menggunakan
jarring halus, dan melakukan pengamatan berkala di Irlandia tahun 1828.
Kemudian disusul oleh Johannes Muller di Jerman yang mulai mengadakan kajian
taksonomi, sekitar tahun 1845. Istilah plankton sendiri baru diintroduksi oleh
Victor Hensen tahun 1887, yang berakar dari bahasa Yunani (Planktos)
yang bearti menghanyut atau mengembara.
Dalam fase kehidupannya plankton
memiliki dua daur hidup yaitu Holoplankton dan Meroplankton. Holoplankton
adalah plankton yang menjalani seluruh
daur hidupnya sebagai plankton. Fitoplankton dan sebagian zooplankton termasuk
kedalam holoplankton. Meroplankton adalah plankton yang menjalani kehidupannya
sebagai plankton pada stadium larva dan telur, contohnya larva-larva ikan,
cumi, kekerangan, dll.
Berdasarkan
ukurannya plankton terdapat dua golongan yaitu net plankton dan non-net
plankton. Net plankton adalah plankton yang dapat tertangkap oleh jarring. Net
plankton terbagi atas mesoplankton yang berukurun 0,2 – 200mm, makroplankton
berukuran 2 – 20 mm, dan megaloplankton yang berukuran 20mm. Non-net plankton
adalah plankton yang diambil dengan botol air (Nansen atau niskin botol). Non-net
plankton terbagi atas ultra plankton yang berukuran 2µm , nanoplankton memiliki
ukuran 2 – 20 µm, dan mikroplankton yang berukuran 20 – 200 µm.
Menurut habitatnya plankton terbagi
atas 5 golongan. Haliplankton adalah plankton yang dihidup di air laut,
hipalmiroplankton adalah plankton yang dihidup di air payau, potamoplankton
adalah plankton yang hidup di sungai, heleoplankton adalah plankton yang hidup
di kolam, dan limnoplankton adalah plankton yang hidup di danau.
Berdasarkan asal – usul plankton, plankton dibagi menjadi dua yaitu
autogenic dan allogenik. Autogenik plankton, yakni plankton yang berasal dari
perairan itu sendiri, sedangkan Allogenik plankton, merupakan plankton yang
datang dari perairan lain.
A.
Peranan Positif Plankton
Seiring berjalannya berkembang pesatnya ilmu pengetahuan, penelitian mengenai plankton pun banyak dilakukan. Melalui penelitian yang telah dilakukan terungkap manfaat- manfaat di perairan yang terdapat pada plankton, yaitu :
1. Plankton adalah pakan alami bagi biota air karena mengandung banyak karbohidrat dan protein untuk pertumbuhannya. Ukuran plankton yang sesuai dengan ukuran mulut ikan kebanyakan. Kandungan protein dan karbohidrat yang terkandung dalam plankton juga tinggi. Juga perkembangan plankton yang tergolong cepat.
Seiring berjalannya berkembang pesatnya ilmu pengetahuan, penelitian mengenai plankton pun banyak dilakukan. Melalui penelitian yang telah dilakukan terungkap manfaat- manfaat di perairan yang terdapat pada plankton, yaitu :
1. Plankton adalah pakan alami bagi biota air karena mengandung banyak karbohidrat dan protein untuk pertumbuhannya. Ukuran plankton yang sesuai dengan ukuran mulut ikan kebanyakan. Kandungan protein dan karbohidrat yang terkandung dalam plankton juga tinggi. Juga perkembangan plankton yang tergolong cepat.
2. Plankton
bisa menjadi peneduh yang melindungi
biota air karena dapat merasa aman dari sifat kanibalisme. Semua biota
air memakan fitoplankton sebagai
produsen primer. Jika fitoplankton berjumlah sedikit atau sama sekali
tidak ada, maka konsumen di perairan akan menjadi kanibalisme. Kehidupan
plankton yang mengambang bisa meneduhkan perairan karena sinar matahari
sebagian terserap oleh fitoplankton yang akan digunakannya untuk
berfotosintesis.
3. Fitoplankton
dapat menambah kadar oksigen terlarut dalam air (DO) yang diberikan melalui
proses fotosintesis. Fotosintesis menghasilkan oksigen dengan reaksi : 6H2O
+ 6CO2 Ã C6H1206 + 6
O2 sehingga kadar oksigen terlarut bertambah. Namun hal itu hanya
terjadi pada siang hari. Pada saat malam hari proses fotosintesis tidak terjadi
karena tidak adanya cahaya matahari sehingga suplai oksigen berkurang. Dalam
kondisi ini bakteri pengurai bekerja secara anaerob. Zat – zat yang dihasilkan
bersifat toksik yang berakibatkan buruk bagi organisme perairan. Namun pada
siang hari pun terdapat kemungkinan proses fotosintesis tidak berjalan dengan
baik karena nilai TDS (ukuran zat terlarut baik bahan organic maupun anorganik
yang terdapat pada sebuah larutan) yang tinggi. Jika nilai TDS tinggi maka
penetrasi cahaya akan berkurang
akibatnya proses fotosintesis juga akan berkurang.
4. Beberapa
plankton dapat menurunkan zat beracun. Dengan
cara mengikat zat – zat beracun juga timbal logam yang terkandung di perairan
tersebut lalu mengendapkannya di bawah.
5. Plankton dapat menjaga kestabilan suhu air. Plankton hidup mengambang dan juga plankton tersebut menutupi permukaan di perairan sehingga biota laut yang ada di dalamnya terlindungi karena fitoplankton membutuhkan sinar matahari untuk berfotosintesis, sehingga sinar matahari tidak langsung masuk ke dalam air, jadi suhunya dapat distabilkan.
5. Plankton dapat menjaga kestabilan suhu air. Plankton hidup mengambang dan juga plankton tersebut menutupi permukaan di perairan sehingga biota laut yang ada di dalamnya terlindungi karena fitoplankton membutuhkan sinar matahari untuk berfotosintesis, sehingga sinar matahari tidak langsung masuk ke dalam air, jadi suhunya dapat distabilkan.
6. Plankton
sebagai katalisator penyerap karbon. Phytoplankton berada dalam
berbagai bentuk dan simbion, sehingga perannya sangat vital dalam kehidupan dan
rantai energi di laut. Misalnya,phytoplankton jenis zooxanthellae melakukan
simbiosis dengan binatang karang dan mampu menyerap CO2 menjadi
karbonat yang selanjutnya tersimpan dalam bentuk kerangka kapur. Sebagian besar
phytoplankton akan segera mati dan tergantikan oleh proses reproduksi. Jika
bisa dikendalikan, sejumlah besar phytoplankton yang sudah menyerap CO2,
bisa dikirim ke dasar laut sebagai karbon. Saat ini banyak penelitian para ahli
untuk mengembangkan cara menampung CO2 melalui phytoplankton dan
menyimpan di dasar laut.
7. Secara tidak langsung plankton membantu
proses terciptanya awan. Para ilmuwan dari
Amerika Serikat menemukan plankton secara tidak langsung dapat membuat awan
yang dapat menahan sebagian sinar matahari yang merugikan. Ketika matahari
menyinari lautan, lapisan atas laut (sekitar 25 meter dari permukaan laut)
memanas, dan menyebabkan perbedaan suhu yang cukup tinggi dengan lapisan laut
di bawahnya. Lapisan atas dan bawah tersebut terpisah dan tidak saling
tercampur. Plankton hidup di lapisan atas, tapi nutrisi yang
diperlukan oleh plankton terdapat lebih banyak di lapisan bawah laut.
Karenanya, plankton mengalami malnutrisi.Akibat kondisi malnutrisi ditambah
dengan suhu air yang panas, plankton mengalami stress sehingga lebih rentan
terhadap sinar ultraviolet yang dapat merusaknya. Karena rentan
terhadap sinar ultraviolet, plankton mencoba melindungi diri dengan
menghasilkan zat dimethylsulfoniopropionate (DMSP) yang berfungsi untuk
menguatkan dinding sel mereka. Zat ini jika terurai ke air akan menjadi zat
dimethylsulfide (DMS). DMS kemudian terlepas dengan sendirinya dari permukaan
laut ke udara. Di atmosfer, DMS bereaksi dengan oksigen sehingga
membentuk sejenis komponen sulfur. Komponen sulfur DMS itu kemudian saling
melekat dan membentuk partikel kecil seperti debu. Partikel-partikel kecil
tersebut kemudian memudahkan uap air dari laut untuk berkondensasi dan
membentuk awan. Jadi, secara tidak langsung, plankton membantu
menciptakan awan. Awan yang terbentuk menyebabkan semakin sedikit sinar
ultraviolet yang mencapai permukaan laut, sehingga plankton pun terbebas dari
gangguan sinar ultraviolet.
B. Peranan
Negatif Plankton
Selain memiliki dampak positif, plankton pun memiliki dampak negatif
yang merugikan bagi bidang perairan, yaitu :
1. Banyaknya
bangkai zooplankton yang mengendap didasar tanah dapat menjadi racun. bangkai
zooplankton yang mati bisa disebabkan karena bangkai plankton yang mati akan
terurai, jika bangkai zooplankton teurai secara anaerob akan menghasilkan
beberapa gas seperti H2S, NH3,
. Gas – gas tersebut bersifat racun jika dalam konsentrasi tertentu yang
dapat menyebabkan kematian pada ikan.
2. Pada
plankton Heterosigma akashiwa
plankton ini dapat membuat pernafasan ikan menjadi tersendat karena plankton
ini menempel di insang. Heterosigma
akashiwa mengandung hydrogen peroksida yang mempengaruhi insang
ikan dan menutup pada respirasi mereka sehingga menghalangi oksigen yang masuk
kedalam insang ikan.
3. Cyanobacteria
menghasilkan metabolit yang bersifat racun bagi organisme terresteral (darat)
maupun akuatik dengan cara menghambat proses sintesis protein pada organ tubuh
yang diserang. Racun – racun yang dihasilkan dapat menyerang liver, syaraf, dan
kulit.
4. Fitoplankton
menyebabkan blooming. Blooming merupakan fenomena yang terjadi akibat ledakan
perkembangan yang begitu cepat dari sejenis fitoplankton. Biasanya dari
kelompok dinoflagellata (phyrropyta). Blooming mengakibatkan penurunan
produktivitas perairan dan kematian pada ikan – ikan yang hidup di air
tersebut. Blooming ditandai dengan perubahan warna pada air yang mulanya jernih
berubah menjadi warna-warna pekat, tergantung pada alga yang mengalami
blooming, seperti kuning pekat, merah pekat,dll. Hal itu disebabkan karena
eutrofikasi, yaitu pengayaan (enrichment) air
dengan nutrien atau unsur hara berupa bahan anorganik (nitrogen dan fosfor)
yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan mengakibatkan terjadinya peningkatan
produktivitas primer perairan sehingga kandungan oksigen terlarut dalam air
semakin besar. Lama-lama akan muncul oksigen jenuh berupa gelembung udara yang
berasal dari oksigen tak terlarut. Oksigen tak terlarut itulah yang
mengakibatkan ikan – ikan mati.
5. Beberapa Cyanophyta dapat menghasilkan Geosmine yang menyebabkan
bau lumpur pada daging ikan dan udang. Hal ini disebabkan karena tingginya
kandungan nitrogen dan fosfor pada bahan organic dalam air. Geosmine dihasilkan
oleh melimpahnya fitoplankton atau biasa disebut blooming.
C. Peranan
Plankton dibidang non-perairan
Plankton pun memiliki manfaat dibidang non
perairan diantaranya :
1.
Asterionella japonica dan Asterionella
notata mengandung antibiotik yang sama seperti penisilin dan steroptonisin. Hashimoto (1979) menyatakan bahwa penelitian terhadap antibiotik pada alga bersel satu dan bersel banyak telah
dilakukan secara luas selama dekade 1950 sampai 1960. Akibatnya, banyak spesies
alga telah ditemukan memiliki efek menghambat pertumbuhan bakteri, alga, virus,
dll. Asam lemak, bromofenol dan terpenoid telah diisolasi sebagai komponen
antibiotik dari alga. Asam lemak merupakan komponen biologi yang umum dan tidak
dianggap sebagai racun. Bagaimanapun, kadang-kadang asam lemak bersifat racun
bagi organisme laut karena kuatnya sifat aktif permukaan. Alga hijau bersel
satu, Chlorella vulgaris,
menimbun asam lemak antibakteri yang disebut chlorellin. Asam lemak ini
tampaknya berasal dari oksidasi lipida. Senyawa antibakteri yang disebut
komplek sarganin diperoleh dari ekstrak ether alga coklatSargassum natans,
alga merah Chondria littoralis dan lain-lain dengan cara fraksionasi
dalam kolom alumina dan dengan cara kromatografi lapisan. Komponen utamanya
berupa asam mudah-menguap yang bersifat menghambat bakteri, jamur dan sel
tumor, tetapi tidak beracun bagi hewan pengerat. Substansi penghambat bakteri,
seperti Staphylcoccus aureus,
telah diekstrak dengan kloroform-metanol (perbandingan 2:1) dari diatom Asterionella japonica.
Substansi ini memiliki asam lemak berantai panjang dengan lima ikatan ganda.
2.
Di bidang kesehatan, Spirulina banyak ditemukan di
obat-obatan herbal. Micro Blue Green Algae (ganggang biru hijau mikro) adalah
tumbuhan laut yang terdiri dari sekitar 6000 spesies. Dari 6000 spesies
itu, Spirulina pacifica adalah
spesies yang terbaik. Spirulina pacifica mengandung berbagai macam
antioksidan, dari antioksidan biasa hingga antioksidan terbaik : Betakaroten,
Klorofil, Xantofil, Fikosianin, C-Axantin dan SOD (Superoxide Dismutase).
Penjelasannya:
ü PROTEIN 4X Daging Sapi
Kandungan Asam Amino dalam Spirulina selaras dengan rekomendasi FAO (Food &
Agriculture Organization). Penyakit degeneratif seperti jantung, ginjal, hati
dan kanker dapat muncul antara lain karena kurangnya asupan asam amino pada kurun
waktu yang relatif panjang karena terhambatnya regenerasi sel.
ü ZAT BESI 60-68X Bayam
Zat besi diperlukan dalam darah untuk mengikat dan membawa oksigen. Wanita umumnya rawan resiko anemia zat besi karena secara berkala mengalami menstruasi. Demikian juga dengan wanita hamil yang memerlukan zat besi lebih banyak untuk pertumbuhan janin.
Zat besi diperlukan dalam darah untuk mengikat dan membawa oksigen. Wanita umumnya rawan resiko anemia zat besi karena secara berkala mengalami menstruasi. Demikian juga dengan wanita hamil yang memerlukan zat besi lebih banyak untuk pertumbuhan janin.
ü KLOROFIL 2X Alfalfa
Meningkatkan pertahanan tubuh, membersihkan darah, anti septic, pembentukan sel darah merah, membuang racun.
Meningkatkan pertahanan tubuh, membersihkan darah, anti septic, pembentukan sel darah merah, membuang racun.
ü KALSIUM 5X Susu Sapi
Membantu fungsi jantung, memelihara tekanan darah, membantu pertumbuhan tulang dan gigi, menguatkan tulang, mencegah osteoporosis, membantu menetralkan keasaman tubuh.
Membantu fungsi jantung, memelihara tekanan darah, membantu pertumbuhan tulang dan gigi, menguatkan tulang, mencegah osteoporosis, membantu menetralkan keasaman tubuh.
ü SELENIUM dan ZINC
Menghambat proses penuaan, membantu masalah menopause, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kanker, meningkatkan produksi sperma yang sehat dan aktif, menguatkan tissu jantung, memelihara fungsi ginjal, memelihara prostat, memperbaiki daya seksual.
Menghambat proses penuaan, membantu masalah menopause, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kanker, meningkatkan produksi sperma yang sehat dan aktif, menguatkan tissu jantung, memelihara fungsi ginjal, memelihara prostat, memperbaiki daya seksual.
ü VITAMIN B1
Kandungan Vitamin B1 dalam 10 tablet Spirulina = 3 mangkok nasi = 5 ekor ikan tuna ukuran sedang. Memelihara proses metabolisme protein, lemak dan karbohidrat; membantu sistem syaraf, menurunkan toksin alkohol, memelihara fungsi jantung, memeliharan tingkat keasaman lambung.
Kandungan Vitamin B1 dalam 10 tablet Spirulina = 3 mangkok nasi = 5 ekor ikan tuna ukuran sedang. Memelihara proses metabolisme protein, lemak dan karbohidrat; membantu sistem syaraf, menurunkan toksin alkohol, memelihara fungsi jantung, memeliharan tingkat keasaman lambung.
ü VITAMIN B2
Kandungan Vitamin B2 dalam 10 tablet Spirulina = 140 butir anggur hijau. Memelihara dinding usus, membantu produksi sel darah merah, membantu metabolisme karbohidrat, merangsang kerja enzim.
Kandungan Vitamin B2 dalam 10 tablet Spirulina = 140 butir anggur hijau. Memelihara dinding usus, membantu produksi sel darah merah, membantu metabolisme karbohidrat, merangsang kerja enzim.
ü VITAMIN B3
Kandungan Vitamin B3 dalam 10 tablet Spirulina = 3 buah jeruk. Mencegah defisiensi / kekurangan asam lambung, memeliharan sistem syaraf.
Kandungan Vitamin B3 dalam 10 tablet Spirulina = 3 buah jeruk. Mencegah defisiensi / kekurangan asam lambung, memeliharan sistem syaraf.
ü ENZYME S.O.D.
Mencegah radikal bebas yang kuat, memperlambat penuaan dini, mencegah kanker.
Mencegah radikal bebas yang kuat, memperlambat penuaan dini, mencegah kanker.
ü VITAMIN B12 6X Hati Sapi
Memelihara sel darah merah, penting untuk inti sel (DNA, RNA), meningkatkan kecerdasan (IQ), memelihara sistem otot, penting bagi vegetarian.
Memelihara sel darah merah, penting untuk inti sel (DNA, RNA), meningkatkan kecerdasan (IQ), memelihara sistem otot, penting bagi vegetarian.
ü GAMMA LINOLENIC ACID (GLA) 3X
Evening Primrose
Mencegah alergi kulit pada anak-anak, memelihara tekanan dan sirkulasi darah, mencegah asma dan kanker, mencegah PMS (Pre Menstrual Syndrome), memperlambat proses penuaan, memelihara kecantikan kulit.
Mencegah alergi kulit pada anak-anak, memelihara tekanan dan sirkulasi darah, mencegah asma dan kanker, mencegah PMS (Pre Menstrual Syndrome), memperlambat proses penuaan, memelihara kecantikan kulit.
ü BETAKAROTEN 25X Wortel
Memelihara daya tahan tubuh, menghapus radikal bebas, mencegah kanker
- Radikal bebas yang berlebihan dan cadangan antioksidan yang sedikit memudahkan timbulnya sel kanker
- Sumber radikal bebas adalah toksin atau bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang tercemar, air yang tercemar dan udara yang tercemar; menyebabkan kerusakan sel membran dan inti sel (DNA). Jika berlebihan mengakibatkan mudah sekali terjadi mutasi gen yang akhirnya menjadi sel kanker.
Memelihara daya tahan tubuh, menghapus radikal bebas, mencegah kanker
- Radikal bebas yang berlebihan dan cadangan antioksidan yang sedikit memudahkan timbulnya sel kanker
- Sumber radikal bebas adalah toksin atau bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang tercemar, air yang tercemar dan udara yang tercemar; menyebabkan kerusakan sel membran dan inti sel (DNA). Jika berlebihan mengakibatkan mudah sekali terjadi mutasi gen yang akhirnya menjadi sel kanker.
ü VITAMIN E 3X Tunas Gandum
Memperlambat proses penuaan, memelihara kesehatan jantung, sebagai antioksidan, mencegah radikal bebas, meningkatkan daya seks, menghilangkan toksin / racun dalam liver.
Memperlambat proses penuaan, memelihara kesehatan jantung, sebagai antioksidan, mencegah radikal bebas, meningkatkan daya seks, menghilangkan toksin / racun dalam liver.
3.
Pada bidang industri dan rumah tangga. Foraminifera,
kerangkanya yang telah kosong mengendap di dasar laut membentuk tanah globigerina, yang berguna
sebagai petunjuk adanya minyak
bumi. Ordo Radiolaria,
kerangkanya dari kersik, jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria
yang dapat digunakan sebagai bahan
penggosok alat-alat rumah tangga dan bahan peledak.
Exp : Acanthometron dan Collosphaera
Exp : Acanthometron dan Collosphaera
Daftar Pustaka
http://www.sidik.litbang.kkp.go.id/index.php/searchkatalog/download DatabyId/2178/261-268.pdf
http://arsip-perikanan.blogspot.com/2012/05/antibiotik-dari-bakteri-alga-laut-dan.html